Di tengah pandemi seperti sekarang, berkhayal mengingat masa lalu ke masa-masa indah dulu, dimana semua orang bebas bepergian sana-sini, berkerumunan menonton konser, hingga masa-masa dulu indah bersamanya (yuk, move on, yuk), pasti sering kamu alami ketika tidak sengaja mendengarkan sebuah lagu nostalgia.
Ya, bernostalgia seperti ini memang wajar, dan dialami semua orang. Apalagi jika kamu mempunyai kenangan tersendiri dengan lagu tersebut, rasanya baru kemarin mendengarkan lagu-lagu ini melalui mp3 di handphone, bahkan Winamp yang ada di komputer kamu, saat bermain warnet dulu. Kalau sekarang sudah canggih, ada Spotify, Joox dan iTunes, yang langganan streamingnya bisa kamu beli di aplikasi Kredivo dengan paylater 30 hari bunga 0%.
Bila dikenang, rasanya damai sekali berselancar internet pada tahun 2005 hingga tahun 2010an. Ketika itu belum ada istilah netizen, bahkan selebgram di dunia maya. Biasanya, buka mozilla, atau chrome, langsung membuka Kaskus, untuk melihat hot thread berupa informasi unik, lalu membuka facebook, melihat kegiatan teman-teman sekitar, dan membuka twitter untuk melihat @poconggg, ngetwit random soal hubungan.
Nah, masa-masa itu bisa kembali hadir di memori, ketika kamu mendengarkan lagu yang sedang hits pada masa-masa itu. Lagu-lagu tidak lekang oleh waktu ini patut kamu masukan di playlist Spotify, Joox, atau iTunes kamu untuk sekedar bernostalgia bersama teman-teman. Apa saja lagu tersebut? Mari simak ulasan berikut:
Dear God
Salah satu lagu bernuansa pop dan ballad yang dikeluarkan band metal yang ngetop pada tahun 2000an ini, memiliki nada yang sangat catchy atau mudah diingat, sehingga berhasil membuat kita semua mudah mengingat lagu ini.
Dibawakan oleh group band Avenged Sevenfold, yang dirilis pada tahun 2007, lagu ini menjadi top playlist yang ada di warnet manapun. Bahkan, lagu ini pasti ada di mp3 handphone, maupun laptop banyak orang.
Welcome to My Paradise
Lagu reggae yang dinyanyikan oleh group band Steven & Coconut Treez, bukan hanya menjadi lagu untuk mengenang sang penyanyi, yaitu Mas Tepeng, yang baru saja meninggal pada bulan Juni kemarin. Namun, menjadi lagu nostalgia para penggila pensi yang berjaya pada tahun 2000an.
Rilis pada tahun 2005, lagu reggae buatan Indonesia memang menjadi salah satu lagu easy listening yang tidak lekang oleh waktu hingga sekarang.
Ya Sudahlah
Siapa yang tidak tahu Bondan Prakoso? Terkenal sejak kecil dengan lagu si lumba-lumba, ketika umur 27 tahun, Bondan Prakoso bersama group rap Fade 2 black, berhasil membuat lagu hits yang mudah diingat dari sisi lirik maupun nada.
Saking easy listening-nya lagu ini, di setiap tongkrongan, playlist warnet, hingga acara musik di TV pada waktu itu pasti sering sekali dinyanyikan. Ditambah liriknya yang relate ke berbagai situasi, mulai dari tidak diterima kerja, tidak diterima di Universitas yang diinginkan, hingga jika disakiti pasangan, ya sudahlah, harus bangkit dan move on.
Ruang Rindu
Siapa yang tidak tahu Letto pada tahun 2005 hingga tahun 2010an, lagu ruang rindu yang hits pada masanya, menjadi soundtrack sinetron Intan yang waktu itu disiarkan di RCTI, dan juga ramai penonton.
“Mata terpejam dan hati menggumam”
“Di ruang rindu, kita bertemu.”
Lirik yang cukup dalam, dikemas dengan sedikit nuansa jawa, lagu ini pasti ada di playlist mp3 atau komputer kamu. Jika kamu sering ke warnet pada tahun-tahun ini, sudah pasti lagu ada di jajaran playlist yang disetel oleh penjaga warnet.
Memang, masih banyak lagu lainnya yang harus dimasukkan ke dalam playlist nostalgia tahun 2000an kamu. Namun, deretan lagu di atas wajib kamu masukan ke dalam playlist, karena lagu-lagu di atas memang sangat hits pada masanya, dan bisa membawa kamu dalam kenangan-kenangan indah ketika masuk ke dalam dunia internet sebelum adanya netizen dan selebgram.