bullying kantor

Masih ada Kasus Bullying di Tempat Kerja, Apa yang Harus Diperbuat Jika Terjadi pada Diri Sendiri?

Baru-baru ini, terjadi kehebohan di jagat sosial media. Tidak hanya menjadi alat untuk bercengkrama atau hiburan semata, sosial media juga berhasil menjadi harapan korban bullying kantor dan kekerasan seksual untuk mendapatkan keadilan. Pada tanggal 2 September kemarin, akun Instagram @grassroot.id mengunggah laporan kasus rundungan dan pelecehan seksual yang menimpa salah seorang pria anggota Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sedih sebenarnya mendengar masih adanya kasus bullying hingga pelecehan seksual di dunia kerja. Bahkan, yang lebih mencengangkan lagi, dilansir dari Tempo, sebuah data dari Workplace Bullying Institute di Amerika Serikat pada 2017 menunjukkan lebih dari 60 juta pekerja pernah mengalami perisakan. Sebanyak 70 persen pelaku bullying adalah laki-laki, dan sisanya perempuan.

Oleh karena itu, masih ada kemungkinan besar kita semua yang bekerja di suatu tempat, akan mendapatkan perundungan atau bullying oleh rekan kerja kita. Jika kamu berada pada situasi ini, coba lakukan hal ini agar kamu bisa menghadapinya dengan lebih baik dan lebih bijak.

Jangan Salahkan Diri Sendiri

Hal pertama yang harus kamu sadari adalah, jangan menyalahkan diri sendiri atas segala bullying yang terjadi di kantor, dan kamu tidak layak menerima hal ini. Bahkan, terkadang korban bullying bukanlah orang-orang yang terlihat lemah. Justru sebaliknya, terkadang pelaku bullying akan menargetkan orang-orang yang membuat mereka iri dan dapat mengancam kelangsungan karier mereka.

Dokumentasikan

Jika bullying yang kamu dapati sudah melewati batas, bahkan hingga ada kontak fisik, jangan segan-segan untuk mendokumentasikan perbuatan tersebut. Hal ini tentu perlu agar kamu memiliki bukti perbuatan yang orang lain lakukan ke kamu. 

Cara mendokumentasikannya jangan langsung menodong HP kamu ke arah orang yang membully, tapi coba untuk merekam suara, atau membiarkan laptop kamu merekam segala kegiatan kamu di depan meja. Sebab, terkadang pembully bisa saja melakukan aksinya di meja kerja Anda.

Baca Juga:  Punya Bisnis Online? Ini 3 Tips Penting agar Bisa Cepat Maju

Mencari Dukungan Teman dan Keluarga

Mencari dukungan teman ke divisi lain di kantor juga merupakan langkah yang terbaik, yang bisa kamu lakukan. Sebab, bisa jadi bukan hanya kamu yang mendapat bully dari orang tersebut, sampai-sampai orang tersebut menjadi public enemy di kantor.

Dengan cara ini, kamu jadi lebih tahu apa penyebab para perundung melakukan hal yang tidak diinginkan. Selain itu, jika kamu menambah teman, kamu juga bisa mengalihkan pikiran Anda dari permasalahan yang berlarut-larut.

Selain dukungan teman, dukungan keluarga juga penting untuk kesehatan mental kamu di rumah. Cobalah untuk cerita dan mencari jalan keluar yang terbaik untuk dirimu sendiri. Mungkin saja kalau kamu bercerita ke keluarga, nanti keluarga kamu bisa merencanakan short trip untuk melepas stres dan penat dari apa yang kamu jalani.

Laporkan

Apabila kasus bully yang menimpamu sudah melewati batas, lebih baik laporkan kasus tersebut ke atasan, atau pihak yang berwajib. Ingat, laporan yang kamu berikan, harus didukung oleh bukti-bukti otentik yang mendukung laporanmu.

Namun, belajar dari kasus ASN yang telah melaporkan kasusnya ke polisi, tetapi respon dari pihak berwajib ternyata mengecewakan, kamu juga bisa melaporkan kasus ini ke Komnas HAM, Komnas Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, atau YLBH (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia). 

Konsultasi dengan Psikolog

Jika hal ini sudah membahayakan mental diri sendiri, lebih baik kamu konsultasi ke psikolog agar keadaan mental kamu tetap terjaga. Sebab, jika masalah ini dibiarkan menumpuk, sangat bisa membuat kamu stress, hingga depresi alhasil bisa mempengaruhi performa kamu di kantor, hingga di rumah. 

Namun, pastikan kamu konsultasi ke psikolog terlebih dahulu. Di sini kamu bisa berkonsultasi dari hati ke hati, dan diberikan solusi agar mental kamu menjadi lebih kuat. Namun, kalau keadaan mental sudah parah, pasti kamu akan dirujuk ke psikiater untuk ditangani secara medis.
Nah, seperti itulah beberapa hal yang harus kamu lakukan ketika kamu menjadi bahan bully di kantor. Namun, apabila orang lain yang terkena bully, lebih baik dukung orang tersebut. Jangan sampai kamu ikut-ikutan melakukan hal yang tidak baik seperti itu. Yuk, dukung kampanye pencegahan dan dorong aturan tegas untuk pelaku kasus perundungan, hingga pelecehan seksual di mana saja, tak terkecuali di lingkup pekerjaan!

Baca Juga:  Mau Cepat Diterima Kerja? Hindari 3 Hal Berikut agar Tidak Salah Langkah
Share this article