Konon katanya, semakin tua seseorang, semakin menurun juga selera humor seseorang hingga menemukan titik paling rendahnya, alias receh. Receh di sini juga bukan guyonan yang dilemparkan oleh akun Instagram Dagelan atau Instagram Receh.id (yang menurut Kredimin, mereka lucu banget). Tapi ini level recehnya berbeda, yaitu level yang paling ekstrim bernama guyonan bapack-bapack dengan segala komunitas WhatsApp-nya.
Anak muda yang katanya punya selera humor yang tinggi juga terkadang masuk juga dengan guyonan yang sama dengan bapack-bapack, dengan template yang sama tetapi cara penyampaiannya mungkin dengan cara yang lebih kekinian. Contohnya, ketika malam tahun baru pasti aja ada lawakan,”pengen tidur satu tahun, bangun-bangun tahun depan.” atau ketika ada yang nanya dari mana, orang ini pasti menjawab,”dari dulu gak kaya-kaya.”
Nah, sama seperti di bulan Ramadan, pasti ada lawakan-lawakan yang menjadi template dan tidak pernah absen menemani warga +62. Mungkin, guyonan ini tampak kurang lucu dan patut dihindari. Namun, bila tidak mendengar guyonan ini tampaknya seperti belum masuk bulan puasa.
Nggak kerasa lebaran tinggal 29 hari lagi
Ini dia lawakan receh yang paling sering ditemukan pada minggu pertama bulan puasa. Apalagi jika kamu hidup berdekatan dan akrab dengan bapack-bapack sekitar rumah, lawakan ini biasanya datang ketika kamu pergi shalat Tarawih malam ke dua atau saat tidak sengaja bertemu di tempat beli takjil langganan dekat rumah.
Tapi, jika kamu sedang berkumpul dengan teman kamu atau dengan teman kantor kamu yang masih muda-muda dan memiliki humor yang tinggi hingga dark, jangan coba-coba deh mengeluarkan lawakan ini kalau gak mau dibilang garing atau dinobatkan jadi warganya akun Instagram Bapak2id.
Liat kecoa kayak liat kurma
Jika ada anak muda yang menggunakan lawakan ini, niscaya orang tersebut sudah mempersiapkan diri menjadi bapack-bapack lebih cepat dibandingkan orang lain. Memang, pada masa BBM (Blackberry Messenger) ini pernah lucu, tapi lama-lama makin biasa aja. Padahal lawakan ini sudah dimodifikasi menjadi, ”iat balok kayu jam segini kayak wafer” atau “liat sunlight jam segini kayak lemon water”, tapi hanya orang yang memiliki level receh paling receh saja yang bisa menerima lawakan tersebut.
Kangen adzan maghrib
Biasanya orang-orang yang melontarkan lawakan ini adalah orang-orang yang terbiasa jajan lucu di sore hari, atau orang yang biasa jalan-jalan beli boba atau kopi susu ketika jam makan siang. Walhasil, ketika di siang atau sore hari, dimana ia biasanya menikmati jajanan-jananan tersebut, melontarkan lawakan (plus kesengsaraan), “kangen adzan magrib, deh.”
Berbukalah dengan yang sayang, karena yang manis belum tentu sayang
Sudah dipastikan, orang-orang yang mengeluarkan lawakan ini adalah kaum jomblo sejati. Sebab, lawakan ini juga bisa jadi gombalan yang bisa dijawab gebetan.”oh begitu, emangnya kamu udah sayang?” Setidaknya itulah harapannya. Tapi, kalau tiba-tiba lagi di tengah buka bersama ada teman kamu yang tiba-tiba melontarkan lawakan ini, bisa jadi dia memang butuh kasih sayang.
Jangan lupa makan siang, biar kuat puasanya
Nah, lawakan ini biasanya kamu temui di status-status Facebook atau Whatsapp bapack-bapack ataupun emack-emack. Memang, niatnya baik untuk menyemangati orang-orang yang sedang berpuasa dan secara tidak sengaja melihat postingan tersebut. Namun, alangkah baiknya guyonan dengan punchline yang sangat bapack-bapack ini tidak ditemukan di kawanan anak muda jaman sekarang.