Tanggal 16 September 2016 lalu, Kredivo bekerja sama dengan Tech in Asia untuk menggelar acara Accelerate E-commerce Sales through Credit Financing di Lot8 Resto & Bar.
Akshay Garg, CEO dan Co-Founder dari FinAccel, perusahaan yang menelurkan Kredivo di Indonesia mengatakan bahwa potensi pasar di Indonesia sangatlah besar dengan jumlah 250 juta penduduk di dalamnya. Namun sayangnya, dari jumlah tersebut, transaksi secara online masih sangat rendah dibandingkan dengan negara lainnya.
Penetrasi kartu kredit sangat rendah dan sulitnya aplikasi kartu kredit
Salah satu alasan Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan karena pertumbuhan kelas menengah yang cukup besar. Dari negara lainnya di Asia, Akshay menyebut bahwa pertumbuhan terbesar yakni 45 persen terjadi di Indonesia.
Namun besarnya angka kelas menengah tersebut terganjal dengan minimnya transaksi di situs e-commerce karena kebanyakan hanya memiliki pilihan pembayaran melalui kartu kredit. Sedangkan penetrasi kartu kredit di Indonesia tidak banyak berubah sejak 2012.

“Hanya terdapat lima persen penetrasi kartu kredit setiap tahunnya. Angka tersebut sama dengan yang dialami Cina pada dua belas tahun silam. Poin utama yang menyebabkan hal ini adalah sulitnya aplikasi untuk mendapatkan kartu kredit karena bank hanya sekilas melakukan identifikasi kepada pengguna potensial,” terangnya.
Lalu poin selanjutnya yang menjadi penghalang minimnya transaksi online di e-commerce karena minimnya kepercayaan konsumen saat berbelanja dan melakukan pembayaran. Minimnya opsi pembayaran dan tingginya harga yang ditawarkan juga menjadi masalah saat konsumen akan melakukan pembayaran.
Menurut paparan Akshay, solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan memberikan opsi kredit dalam pembayaran kepada konsumen. Ia mengambil contoh dari Bill Me Later, perusahaan yang diakuisisi PayPal untuk menyediakan opsi pembayaran di e-commerce secara kredit.
“Transaksi bertambah seiring adanya opsi pembayaran secara kredit. Angkanya berkisar dari 20 hingga 75 persen setiap tahunnya. Konsumen menjadi tertarik karena berkurangnya uang yang dikeluarkan dalam bertransaksi,” lanjut Akshay.
Dukungan simpel UI dan UX dalam proses pembayaran kredit
Lebih lanjut, penerapan opsi pembayaran secara kredit juga harus didukung dengan langkah mudah di UI dan UX yang dimiliki e-commerce agar konsumen tidak merasa berbelit saat mengajukannya.
Ahmed Aljunied, CTO Jualo menambahkan bahwa Kredivo memiliki kelebihan dari segi teknologi. “Beberapa opsi kredit lainnya mengharuskan konsumen melakukan banyak langkah sebelum pembayaran dengan kredit diterima. Sedangkan Kredivo hanya membutuhkan dua langkah sampai barang dapat diproses untuk dikirim ke konsumen,” tambahnya.
Lily Suriani, VP Marketing Bhinneka.com mengakui bahwa transaksi mengalami kenaikan setelah penambahan opsi pembayaran kredit dengan Kredivo. “Baru sekitar satu minggu transaksi naik 10 hingga 15 persen. Dalam mengajukan kredit, pengguna tidak direpotkan dengan banyaknya ketentuan dan informasi data diri yang harus diisi.”

Akshay merangkum beberapa poin agar e-commerce meraih peningkatan transaksi, yakni dengan opsi kredit pada pembayaran, mempersingkat flow UI dan UX saat bertransaksi, dan fokus pada kebutuhan target pasar yang dituju.
Terakhir, Akshay juga berkata bahwa semua kategori e-commerce bisa menambahkan opsi kredit dalam transaksi. “Fokus pada konsumen dan pahami data masyarakat hingga ke perilaku di dunia maya untuk mempermudah aplikasi kredit. Dengan hal tersebut, e-commerce bisa merasakan kenaikan transaksi dari konsumen,” tutupnya pada acara tersebut.
Tautan Asli:
https://id.techinasia.com/bagaimana-opsi-pembayaran-kredit-dapat-tingkatkan-transaksi-ecommerce
Yuk, daftar dan rasakan kemudahan menggunakan Kredivo sebagai metode pembayaran sekarang!
Saya tinggal di Jakarta, tpi KTP di luar jakarta, apa bisa mengajukan min?
Halo Deni,
Selama kamu tinggal di Jakarta, kamu bisa mengajukan aplikasi ke Kredivo! 🙂