Bulan Agustus merupakan bulan istimewa bagi rakyat Indonesia. Setiap tanggal 17, kita merayakan hari ulang tahun negeri tercinta yang sudah merdeka sejak 74 tahun silam. Indonesia boleh saja sudah merdeka. Tapi bagaimana dengan kamu? Apakah kamu sudah merdeka secara finansial? Apa itu merdeka finansial? Yuk kita cari tahu apakah kamu sudah mencapai kemerdekaan finansial atau belum.
Merdeka secara finansial (financial freedom) memang sangat erat kaitannya dengan keuangan, tapi bukan berarti harus kaya raya. Memiliki tujuan keuangan dan lepas dari kecemasan finansial karena adanya perencanaan yang matang merupakan makna dari kemerdekaan finansial. Jadi, mereka yang berpenghasilan besar belum tentu sudah mencapai financial freedom.
Apalagi, milenial cenderung menghabiskan uang untuk pengeluaran jangka pendek, seperti membeli makanan atau pakaian, ketimbang untuk keperluan jangka panjang. Didukung oleh survei “The Future of Money” pada 2019, meski sebagian besar milenial sudah menetapkan anggaran bulanan dan disiplin menjalankannya, mereka tidak menggunakan uang untuk berinvestasi. Lalu bagaimana menyiasati kecenderungan manajemen keuangan yang berantakan dan meraih kemerdekaan finansial di usia muda?
Catat Anggaran Keuangan
Hal pertama yang perlu dilakukan tentu mencatat dengan rinci anggaran keuangan rutin selama ini untuk mengetahui kondisi keuanganmu. Setiap habis gajian, kamu bisa mencatat pemasukan dan detail pengeluaran seperti kebutuhan sehari-hari, hiburan, investasi, atau cicilan utang. Ini bisa membantu kamu “sadar” kemana larinya uangmu selama ini, dan mencegah kamu menghabiskannya untuk hal-hal konsumtif yang kurang perlu.
Susun Tujuan Keuangan yang Spesifik
Kamu bisa membagi tujuan keuangan menjadi jangka pendek, menengah, dan panjang. Misalnya dalam 1 tahun ke depan kamu ingin melanjutkan pendidikan S2 (jangka pendek), membeli mobil dalam kurun waktu 4 tahun (jangka menengah), dan menyiapkan rumah untuk masa depan (jangka panjang). Maka kamu harus menghitung berapa dana yang dibutuhkan, berapa sisa waktu untuk mewujudkannya, dan pilihan instrumen yang tepat agar bisa mencapainya.
Miliki Asuransi untuk Proteksi
Proteksi diri merupakan hal yang wajib dimiliki. Asuransi akan membantu kamu meminimalisir risiko yang terjadi di masa depan. Sebab, jika terjadi sesuatu pada dirimu atau keluargamu nanti, hal itu bisa mengganggu stabilitas keuangan. Asuransi jiwa akan melindungi keluargamu untuk mencukupi kebutuhan mereka jika musibah terjadi pada kamu, asuransi kesehatan dapat membantu biaya rumah sakit tanpa memberatkan keuangan, dan asuransi kendaraan juga bisa mencegah mengeluarkan kocek yang dalam jika terjadi kerusakan. Asuransi akan memberikan rasa aman dan meringankan beban finansialmu.
Mulai Berinvestasi Sedini Mungkin
Mungkin saat ini kamu belum terlalu melek dengan investasi dan lebih nyaman menabung. Tapi, tahukah kamu menyimpan uang di tabungan hanya akan membuat nilainya berkurang karena tergerus inflasi? Oleh karena itu, investasi sangat perlu untuk mengatasi persoalan inflasi ini. Pilihannya pun banyak. Kamu bisa menempatkan uang di deposito, reksadana, saham, obligasi, tabungan emas atau lainnya yang sesuai dengan kriteria dan tujuan keuanganmu. Ingat, high risk high return ya, artinya jika kamu menginginkan hasil yang besar, kamu juga harus siap dengan risikonya. Investasi juga bisa menjadi instrumen dalam mempersiapkan diri menghadapi pensiun dan dana pendidikan anak di kemudian hari. Dari keuntungan investasi, kamu bisa terhindar dari keharusan menguras uang tabungan di hari tua nanti.
Berutang Boleh, Tapi…
Usahakan menggunakan utang untuk keperluan produktif bukan konsumtif. Ketimbang berutang untuk membeli smartphone terbaru yang harganya mencapai dua digit, pertimbangkan untuk hanya mengambil utang jika kamu ingin memiliki aset produktif seperti properti, atau jika kamu ingin memulai bisnis. Kalau kamu sudah memiliki ide bisnis dan perencanaannya, kamu bisa memanfaatkan pinjaman dengan bunga rendah seperti Kredivo sebagai modal usaha. Memiliki usaha juga merupakan sebuah langkah besar untuk mencapai kemerdekaan finansial, karena bisa menjadi sumber pemasukan utamamu di saat kamu tidak produktif bekerja di perusahaan lagi.
Memang, 5 tips di atas terdengar klise dan selalu diulang dalam setiap artikel keuangan. Tapi bagaimanapun, itulah hal dasar dalam perencanaan keuangan yang mau tak mau harus diimplementasikan, jika kamu memang mau merdeka secara finansial. Bangsa Indonesia sudah berhasil bebas dari penjajah. Masa kamu masih dijajah oleh kesulitan keuangan?