Siapa sih, di sini yang nggak pernah belanja di e-commerce? Pasti semua pernah merasakan pengalaman belanja di e-commerce, mulai dari belanja printilan, kebutuhan rumah, kerja, dan lain sebagainya.
Pada awal bulan Juni kemarin, Kredivo bersama Katada Insight Centre kembali meluncurkan riset tahunannya bertajuk Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia. Di tahun ketiganya ini, riset ini memanfaatkan data primer dengan 16 juta sampel transaksi pembayaran yang berasal dari 1,5 juta sampel pengguna Kredivo di lima e-commerce terbesar di Indonesia selama 2021 dan survey dengan lebih dari 3 ribu responden di berbagai wilayah Indonesia.
Dari hasil riset ini, banyak sekali fakta-fakta menarik yang sayang untuk kamu lewatkan. Apalagi buat kamu yang lagi merintis usaha di e-commerce, modal usaha bisa kamu dapatkan dari fitur pinjaman tunai di aplikasi Kredivo, lalu insight menarik tentang konsumen di e-commerce juga Kredivo siapkan.
Tanpa panjang lebar lagi, mari simak ulasan berikut.
Jumlah dan Nilai Transaksi E-commerce di Daerah Kecil Meningkat
Menurut hasil riset Kredivo bersama Katadata, dibandingkan 2020, jumlah transaksi dan nilai transaksi e-commerce di kota-kota tier 2 dan 3 mengalami peningkatan, dengan jumlah transaksinya meningkat dari 33 persen menjadi 36 persen pada tahun 2021.
Kota-kota tier 2 dan 3 yang dimaksud, meliputi kabupaten Malang, Sukabumi, Purbalingga, Sukoharjo dan ratusan kota lainnya.
Nah, bagi kamu yang menjual berbagai macam barang di e-commerce, tidak ada salahnya untuk mencoba menyuguhkan barang-barang yang dibutuhkan dan diminati oleh kota-kota yang memiliki kenaikan transaksi di e-commerce.
Ternyata Pria Lebih Sering Belanja Online Dibanding Wanita
Nah, ini yang menarik. Menurut polling yang dilakukan di Instagram Kredivo, para followers Kredivo masih menyangka kalau wanita lebih sering belanja dibandingkan pria, dengan hasil polling 80 persen wanita, dan 20 persen pria.
Nyatanya, menurut hasil riset Kredivo dan Katada, pria masih mendominasi transaksi di e-commerce. Pada tahun 2021, 62 persen jumlah transaksi dan 64 persen nilai transaksi berasal dari konsumen pria.
Jadi, kalau kamu (para wanita) suka dicap sering belanja online terus sama kakak, adik, gebetan, orang tua, langsung kasih tau data ini aja, ya!
Peningkatan Transaksi Pada Umur yang Lebih Tua
Memang, para kaum milenial (kategori umur 26-25 tahun) yang melek digital dan sudah nyaman berbelanja tanpa harus pergi ke toko offline masih terus mendominasi jumlah transaksi. Terbukti, 48 persen jumlah transaksi dilakukan oleh kategori umur ini.
Namun, kategori umur yang lebih tua, yaitu 36-55 tahun, mengalami peningkatan transaksi di tahun 2021 , dengan konsumen umur 36-45 tahun meningkat dari 19 persen pada 2020 menjadi 23 persen pada 2021. Sedangkan konsumen umur 46-55 tahun meningkat dari 3 persen pada 2020 menjadi 5 persen pada 2021.
Nah, fakta ini bisa menjadi insight baru kamu para penjual di e-commerce, untuk menyajikan beberapa kebutuhan barang untuk kelompok usia 36-55 tahun. Tapi, jangan ujug-ujug, penjual masker online langsung menyediakan baju daster.
Cobalah untuk fit in dengan karakter toko, tipe-tipe barang berdasarkan gender dan jangan lupa untuk riset terlebih dahulu, ya!
Transaksi pada Kategori Produk Pulsa dan Voucher Naik
Bagi kamu yang memiliki usaha offline top up pulsa, token, cobalah untuk menjualnya di dunia digital, seperti di e-commerce atau marketplace lainnya. Sebab, ditemukan fakta bahwa tingginya aktivitas digital selama pandemi Covid-19, jumlah transaksi pulsa dan paket data meningkat dari 14 persen di tahun 2020 menjadi 23 persen di 2021.
Festival Belanja Online Masih Efektif Tingkatkan Penjualan
Hayo, siapa di sini kaum diskonan yang selalu pantengin flash sale, ngumpulin voucher belanja atau nunggu promo dari Kredivo pada tanggal kembar, seperti 11.11 atau 12.12? Pasti setidaknya ada lebih dari satu pembaca artikel ini pernah ikut euforia belanja online waktu promo tanggal kembar.
Nah, dari hasil riset yang ditemukan, terjadi transaksi 2 kali lipat dari rata-rata transaksi harian di e-commerce pada promo belanja 11.11 dan 12.12 pada tahun 2021.
Tidak bisa dipungkiri kalau promo tanggal kembar ini masih sangat efektif untuk meningkatkan penjualan toko kamu di e-commerce. Oleh karena itu, jangan lupa untuk ikut memeriahkan promo di tanggal kembar ini, ya!
Fleksibilitas Pembayaran Paylater Makin Diminati
Pembayaran paylater di e-commerce juga ikut meningkat. Dari hasil riset, terdapat 38% konsumen yang menggunakan paylater saat berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 28%.
Memang, paylater sebagai metode pembayaran secara berkala dan kemudahan akses kredit digital bagi konsumen, juga menjadi faktor yang mampu meningkatkan jumlah penggunanya. Sebanyak 56 persen responden merasakan manfaat fleksibilitas dengan pembayaran cicilan paylater, dan 55 persen responden menilai kemudahan akses paylater membantu mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan kredit.
Kredivo, salah satu pionir “buy now paylater” sejak tahun 2016 sudah berpartisipasi untuk memberikan fleksibilitas akses kredit di berbagai macam e-commerce dan toko offline, yang sekarang sudah bekerja sama dengan ribuan merchant di Indonesia.
Dengan bunga rendah, mulai dari cicilan 0% per bulan untuk paylater 30 hari dan tenor 3 bulan, serta cicilan 2,6% untuk tenor 6 dan 12 bulan, dan limit yang didapatkan hingga Rp30 juta, membuat para masyarakat bisa #Sefleksibelitu membeli barang kebutuhan dan incaran, tanpa harus mengganggu arus keuangan.
Oleh karena itu, bagi kamu penjual barang elektronik, peralatan bayi, atau barang apapun yang cukup merogoh kocek, jangan takut untuk menjual barang kamu di e-commerce, karena fleksibilitas pembayaran paylater makin diminati pada tahun ini.
Sebenarnya masih banyak fakta-fakta menarik, yang diikuti dengan data yang akurat dalam laporan perilaku konsumen e-commerce Indonesia, yang bisa kamu download di sini: https://finaccel.co/