frugal minimalis

Perbedaan Frugal Living vs Hidup Minimalis

Jika mendengar kata frugal living dan hidup minimalis, sepintas kata-kata ini seperti salah satu kosakata kata anak Jaksel, seperti healing, body shaming, atau hidden gems. Namun, jauh dari gaya-gayaan, konsep hidup frugal dan minimalis patut kamu ketahui lebih dalam, karena manfaatnya mutakhir bagi kehidupan sehari-hari.

Frugal Living

Jika dilihat dari definisinya, frugal living adalah gaya hidup untuk mendapatkan harga paling rendah dan tidak mentoleransikan pemborosan, sehingga barang yang sudah tidak digunakan biasanya dijual atau diberikan pada orang lain. 

Jika menilik lagi kebiasaan gaya hidup seorang frugal, orang ini amat memperhatikan sebuah harga barang. Seorang yang menganut frugal living adalah sosok yang cukup perfeksionis, mereka bisa dengan teliti mencari barang dari toko terbaik dengan harga terbaik atau harga paling murah dengan barang yang sama.

Umumnya mereka akan menolak membeli barang dengan harga normal dan akan mencoba mencari ke toko lain terlebih dahulu sampai benar-benar mendapatkan diskon yang layak menurutnya. 

Intinya terus berhemat, tetapi tetap mendapatkan barang yang ingin dibeli.

Minimalis

Pada dasarnya, gaya hidup minimalis merupakan bentuk evaluasi diri mengenai obsesi seseorang akan kepemilikan. Seringkali kebahagiaan diasosiasikan dengan seberapa banyak barang yang dimiliki, sehingga obsesi untuk membeli barang yang lebih bagus, dan lebih canggih tak kunjung usai. 

Dengan menganut gaya hidup ini, kebahagiaan bisa didapatkan dengan bermodalkan apa yang sudah dimiliki saat ini, hanya membeli apa yang dibutuhkan dan menjaga barang-barang yang masih dianggap memiliki nilai.

Oleh karena itu, biasanya orang yang menganut gaya hidup seperti ini biasanya mengutamakan kualitas barang, dan mengenyampingkan harganya terlebih dahulu. Jadi, mau barang itu diskon atau tidak, jika dibutuhkan dan kualitas sesuai dengan keinginan, langsung dibeli.

Baca Juga:  Punya Gaji 10 Juta, Keuangan Masih Seret Juga? Ini Penyebabnya

Perbedaan di Antaranya

Bisa dibilang, keduanya memang memiliki tujuan yang sama, tetapi yang membedakannya adalah bagaimana keduanya memandang barang dan uang dalam lingkup yang berbeda.

Terlihat perbedaan di antara kedua gaya hidup ini, jika frugal adalah mengutamakan kehematan, dimana membeli barang se-big deal mungkin, yang dipertimbangkan dari harga dan kebutuhan, sedangkan hidup minimalis mengutamakan kualitas, agar barang yang dibeli bisa berumur panjang.

Ada kata-kata dari penulis di situs Medium yang Kredimin suka banget, tentang kesimpulan di antara perbedaan dua gaya hidup ini, yaitu:

“Being frugal means living with less, while being minimalist means living with better.”

Lebih Baik Kombinasikan Keduanya

Pada akhirnya tidak ada yang berdiri sendiri dan merasa lebih baik. Seseorang pasti akan bersikap frugal ketika dapat diskon saat beli makanan secara online. Tapi ketika belanja barang elektronik, cenderung mencari yang terbaik supaya barang yang dipakai lebih awet serta nyaman. Tidak perlu banyak yang penting ada yang bisa digunakan.

Malah, bisa saja kamu menggabungkan kedua gaya hidup ini, misalnya kamu ingin membeli kulkas dengan harga yang cukup merogoh kantong, tetapi menunggu diskon bulanan dari Kredivo, yaitu Kredivo Weekend.

Jadi kamu bisa mendapatkan barang yang benar-benar bermanfaat dengan harga yang lebih ekonomis, ditambah lagi cashflow kamu tidak berantakan kalau pakai skema cicilan dari Kredivo yang memiliki bunga rendah.

Yang paling penting, kedua gaya hidup ini bisa kamu jalani dengan tujuan bisa mengontrol pengeluaran, sehingga kamu bisa menganggarkan pengeluaran lebih baik lagi demi investasi jangka panjang yang lebih baik lagi.

Share this article