inflasi gaya hidup _ kredivo

Inflasi Gaya Hidup: Saat Pengeluaran Bertambah Seiring dengan Meningkatnya Gaji

Gaji naik, tapi hidup tak lebih sejahtera. Pernah merasakan hal ini? Artinya kamu mengalami inflasi gaya hidup. Inflasi gaya hidup merupakan kondisi ketika kenaikan gaji sejalan dengan meningkatnya gaya hidup seseorang.

Saat awal-awal berkarier, kamu mungkin nggak masalah makan di kantin karyawan. Tapi ketika sudah menjabat sebagai manajer, kamu terbiasa makan di restoran. Kamu pun berkeinginan untuk meng-upgrade gaya hidup lainnya, seperti tinggal di tempat yang lebih baik, menekuni hobi baru, membeli kendaraan, dan pengeluaran lainnya.

Inflasi gaya hidup bisa membuatmu terjebak dalam masalah keuangan

Ada sebuah kisah yang bisa menggambarkan kondisi ini. Seorang filsuf yang hidup di abad ke-18 bernama Diderot, menjual perpustakaannya kepada Ratu Rusia pada kala itu dengan mahar £1000. Pada suatu hari, ia menerima sebuah mantel sutra mewah dari kawannya. Lama kelamaan, ia merasa perabotan dalam apartemennya terlalu lusuh dan tidak serasi dengan keberadaan mantel tersebut.

Diderot pun menghabiskan uang hasil penjualan perpustakaannya, dan berutang sana-sini untuk membeli perabotan mewah sampai merasa bahwa mantel tersebut sudah berada di tempat yang pas. Hingga akhirnya, Diderot jatuh miskin hanya untuk memenuhi nafsu konsumtifnya. Perilaku tersebut kini dikenal sebagai Diderot Effect, perilaku pembelian reaktif yang sebetulnya tidak benar-benar diperlukan.

Sama seperti inflasi gaya hidup, kebiasaan tersebut akan membuatmu terjebak dalam masalah keuangan selamanya. Sebab, kepemilikan suatu barang baru nggak akan membuatmu puas, karena kamu akan selalu menginginkan yang lebih. Perilaku ini pun akan terus dilakukan untuk membentuk identitas sosial. Kamu akan semakin merasa perlu membayar lebih untuk sesuatu yang sebenarnya tak penting.

Dana yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi, malah digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Lebih parahnya, ketika hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, bisa-bisa kamu akan mendahulukan pengeluaran konsumtif dibandingkan pengeluaran utamamu. Bayangkan jika kebiasaan ini diteruskan hingga kamu tua nanti. Kamu akan kesulitan memiliki dana simpanan, dan hasil kerjamu selama ini tidak membuahkan hasil apapun di masa depan.

Baca Juga:  Sudah Tepatkah Pekerjaan Pilihanmu? Cek Keberuntungan Karier Berdasarkan Tanggal Lahir Ini!

Lalu, bagaimana cara untuk meminimalisasi dampak inflasi gaya hidup?

Bagi kamu yang mengalami inflasi gaya hidup, paling tidak ada cara jitu untuk meminimalisasi dampak negatifnya. Sebelum terlambat, yuk mulai lakukan cara berikut.

Alokasikan gaji ke beberapa pos pengeluaran

Jangan lupa untuk selalu melakukan budgeting. Alokasikan gaji untuk kehidupan sehari-hari, membayar tagihan, menabung dan investasi, dan untuk kebutuhan finansial lainnya. Dengan membuat pos-pos pengeluaran, kemungkinan untuk menggunakan dana yang dimiliki secara berlebihan akan berkurang.

Buat target hidup

Tanpa target hidup, kamu menjadi lebih rentan terkena inflasi gaya hidup ketika mengalami kenaikan gaji. Untuk itu, buatlah target hidup yang mau kamu tuju dalam kurun waktu tertentu. Apa yang mau kamu lakukan dalam 2, 5 hingga 10 tahun ke depan? Traveling keliling dunia? Membangun keluarga? Atau melanjutkan pendidikan? Dengan adanya target hidup, kamu jadi lebih mudah mengetahui kemana harus menghabiskan dana ekstra yang kamu dapatkan tersebut, daripada hanya menghabiskannya untuk hal yang sia-sia.

Gunakan uangmu untuk menambah pengalaman baru

Sebenarnya nggak masalah untuk menghabiskan uang lebih besar dari biasanya, selama kamu memang menghasilkan uang yang lebih banyak pula. Tapi, daripada membeli barang yang nilainya akan tergerus waktu, Kredivo menyarankan kamu untuk menghabiskan uang pada kegiatan yang menghadirkan pengalaman baru. Seperti liburan ke destinasi baru, mengikuti les bahasa, atau workshop keahlian yang belum kamu miliki sebelumnya. Selain lebih bermanfaat, kegiatan tersebut akan memberikanmu kepuasan yang nilainya abadi.

Bergaul dengan orang-orang yang berkantong sama denganmu

Pernah merasa iri melihat teman yang lebih makmur daripada kamu? Karena mau menunjukkan kemampuanmu kepada mereka, akhirnya kamu terpaksa mengeluarkan bujet lebih banyak saat berkumpul dengan mereka. Hal ini tak hanya berlaku untuk bujet nongkrong, melainkan juga untuk pakaian, mobil, rumah, dan harta benda lainnya. Ini adalah sifat alami manusia untuk menyamakan diri dengan kelompoknya. Maka dari itu, bergaul lah dengan orang-orang yang berkantong sama denganmu. Dengan begitu kamu tak perlu memaksakan diri untuk mengesankan orang lain.

Baca Juga:  6 Filosofi Hidup yang Membuat Banyak Etnis Tionghoa Sukses dan Kaya

Meningkatnya penghasilan memang bisa membantumu mencapai tujuan keuangan dan target hidupmu. Tapi berhati-hatilah dalam mengelolanya. Ingatlah bahwa kesuksesan nggak harus dikaitkan dengan materi, tapi tentang bagaimana kamu bisa mengelola uang untuk mencapai tujuan-tujuanmu.

Layanan cicilan Kredivo bisa membantumu lebih mudah dalam mengatur cashflow. Mau mendapatkan tips-tips finansial lainnya untuk membantumu mengelola keuangan? Baca terus blog Kredivo!

Share this article