inklusi keuangan _ Kredivo

Mengenal Inklusi Keuangan, Program Pemerintah untuk Tangani Kemiskinan

Sejak 2016 lalu, bulan Oktober resmi diinisiasi sebagai Bulan Inklusi Keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Program ini dibentuk dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan.

Tujuan program tersebut adalah untuk mendorong penurunan tingkat kemiskinan dan mempersempit kesenjangan sosial di Indonesia. Melihat dampaknya yang sangat besar bagi negeri ini, yuk kenali program tersebut lebih jauh lagi!

Apa makna sebenarnya dari inklusi keuangan?

Berdasarkan pengertian dari Bank Indonesia, inklusi keuangan adalah hak setiap orang untuk memiliki akses penuh dari lembaga keuangan. Misalnya seperti layanan perbankan, investasi, maupun asuransi. Lalu, mengapa pemerintah mencanangkan program ini di Indonesia?

  • Hanya sekitar 36% orang Indonesia yang saat ini tercatat memiliki akses dengan lembaga keuangan (menurut Global Findex 2014)
  • Sisanya masih belum tersentuh akses keuangan alias unbankable
  • Bahkan masih banyak masyarakat di daerah terpencil yang tidak memiliki rekening tabungan.

Karena sejumlah alasan tersebut, pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan akses keuangan di semua lapisan masyarakat.

Dampak negatif jika inklusi keuangan tidak ditingkatkan

Selain karena alasan di atas, inklusi keuangan memiliki peran sangat penting bagi Indonesia. Apabila tidak ditingkatkan, maka berbagai dampak negatif seperti berikut ini bisa terjadi:

  • Masyarakat tidak memiliki dana untuk memenuhi keperluan masa depan karena tidak adanya budaya menabung
  • Tingkat kesejahteraan rendah akibat masyarakat tidak memupuk aset sejak dini
  • Rawan terjadinya pencucian uang hingga pendanaan untuk terorisme karena besarnya shadow economy (kegiatan ekonomi yang tidak terdeteksi)
  • Tingkat kemiskinan semakin tinggi dan kesenjangan sosial antar masyarakat kota dan kampung semakin besar

6 pilar keuangan inklusif yang dirancang oleh pemerintah

Hasil gambar untuk inklusi keuangan bank indonesia
 Sumber: bi.go.id

Untuk menghindari dampak negatif dari keuangan inklusif, pemerintah tidak tinggal diam dan mulai menyusun strategi yang disebut 6 pilar inklusi keuangan seperti yang tertera pada gambar di atas. Dalam pilar kelima, terdapat intermediasi dan saluran distribusi, dimana pemerintah melakukan peningkatan kerja sama untuk mempertemukan lembaga keuangan non formal dengan kelompok masyarakat unbanked (tidak memiliki akses ke layanan perbankan, termasuk rekening bank). Fintech alias layanan keuangan digital menjadi salah satu media untuk mendukung inklusi keuangan melalui pilar ini.

Baca Juga:  Apakah Kredivo Aman? Ini Kata Mereka yang Pernah Menggunakannya

Peran fintech dalam meningkatkan inklusi keuangan

Selain karena masuk ke dalam salah satu pilar inklusi keuangan, organisasi dunia seperti G20 dan PBB juga sangat mendorong negara berkembang untuk memanfaatkan peran teknologi. Oleh karena itu, hadirnya fintech diharapkan pemerintah mampu meningkatkan inklusi keuangan yang masih berada di angka 36 persen. Berikut faktor-faktor yang membuat fintech sangat diandalkan dalam mencapai target dalam program inklusi keuangan:

  • Terdapat berbagai jenis layanan keuangan

Perusahaan fintech di Indonesia menawarkan berbagai jenis layanan keuangan (pinjaman dana, pembayaran, investasi, asuransi). Semakin lengkap layanan keuangan yang ditawarkan, semakin mudah masyarakat mendapatkannya, sehingga inklusi keuangan Indonesia semakin meningkat pula.

  • Mampu menjangkau daerah terpencil sekalipun

Segala bentuk layanan keuangan bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di daerah terpencil sekalipun berkat fintech. Apalagi saat ini masih banyak masyarakat kesulitan memperoleh layanan keuangan karena faktor domisili.

  • Memberikan akses kredit dengan cara lebih mudah

Dalam memberikan akses keuangan, khususnya pinjaman, biasanya lembaga keuangan konvensional akan mengacu pada skor kredit calon debitur. Karena hal ini, banyak sekali calon debitur, terutama yang tidak memiliki riwayat kredit, ditolak permohonan pengajuan kreditnya. Untungnya kini banyak fintech mengandalkan teknologi yang dirancang sendiri dalam menilai kelayakan kredit seseorang.

Kredivo turut mendukung program inklusi keuangan pemerintah

Kredivo merupakan salah satu fintech yang memiliki sistem sendiri dalam menilai kelayakan kredit calon debitur. Sistem tersebut nantinya mampu menghasilkan skor kredit seseorang berdasarkan jejak digital yang diproses dengan teknologi machine learning, sehingga pengguna tidak harus memiliki riwayat kredit sebelumnya. Berkat hal tersebut, tak ada lagi eksklusivitas dalam hal pemberian pinjaman.

Baca Juga:  Tentang “Privilege” dan Nasib Kesuksesan Seseorang

Kredivo turut mendukung program inklusi keuangan melalui kemudahan dalam pemberian layanan pinjaman digital bagi masyarakat Indonesia, khususnya para milenial yang tergolong underbanked. Masyarakat underbanked sendiri adalah mereka yang minimal memiliki rekening bank, namun terbatas dalam mendapatkan layanan keuangan lain, dalam hal ini fasilitas kredit.

Pinjaman yang diberikan oleh Kredivo berbentuk bentuk limit kredit untuk digunakan belanja online, atau untuk dicairkan dalam bentuk dana tunai. Yuk, ikut berpartisipasi wujudkan inklusi keuangan Indonesia bersama Kredivo!

Download aplikasi Kredivo sekarang dan dapatkan pinjaman tunai dengan bunga terendah!

Share this article