Demam K-Pop sudah lebih dari satu dekade melanda Indonesia. Mulai dari puncaknya era grup Super Junior, SNSD, dan Bigbang berjaya, hingga kini berganti menjadi BTS dan BlackPink, komunitas pecinta K-Pop masih terus bertahan. Bahkan bisa dibilang kelahiran boyband dan girlband baru, ikut melahirkan fans generasi baru.
Fenomena K-Pop, membuka peluang bisnis dengan keuntungan besar
Fenomena ini menjadikan bisnis merchandise K-Pop terus laris manis hingga kini. Apalagi penggemar K-Pop tak lepas dari merchandise berbau idola mereka. Walaupun harganya tak murah, penggemar sejati biasanya rela menabung untuk memilikinya. Baran yang kerap diburu penggemar K-Pop misalnya berupa album, lightstick, kalender, photobook, poster, postcard, atau foto. Dan jika barang-barang tersebut merupakan barang limited edition dan resmi, biasanya fans akan merasa lebih bangga.
Meskipun banyak kompetitor, peluang bisnis ini layak dijajal
Nggak bisa dipungkiri, penjual merchandise K-Pop semakin menjamur. Namun permintaan yang tinggi membuat bisnis ini tetap layak untuk dijajal. Apabila kamu baru mau mulai menggeluti bisnis ini, coba untuk buka layanan preorder. Dengan begitu, ketika kamu mengambil barang impor untuk dijual kembali, atau memproduksi merchandise sendiri, barang-barang tersebut sudah pasti ada yang membeli.
Untuk mengambil hati konsumen, kamu bisa menggunakan strategi tertentu. Misalnya seperti memajang testimoni konsumen untuk meyakinkan calon pembeli bahwa transaksi mereka di toko-mu akan berjalan dengan aman.
Belajar dari mereka yang berhasil meraup cuan dari berbisnis merchandise K-Pop
Tak sedikit yang berhasil meraup keuntungan dari berbisnis pernak-pernik K-Pop. Misalnya seperti Anisa Yubi, seorang penggemar K-Pop yang menjalankan bisnis ini. Seperti yang dilansir oleh Merdeka.com, awalnya Yubi gemar mengoleksi barang-barang dengan gambar idolanya. Lantaran sejumlah barang yang ia beli melalui online kerap tak sesuai ekspektasi, Yubi pun memberanikan diri untuk membuka usaha menjual merchandise atau pernak-pernik bergambar boyband dan girlband terkenal Korea. Berjualan sejak Agustus 2018, omset yang didapatkan Yubi ada di kisaran Rp 1 juta per minggu.
Dilansir dari Kumparan, ada juga Ari, yang memulai bisnis ini di tahun 2013. Ari berjualan beragam barang berbau K-Pop, mulai dari album, barang fansite, hingga makanan dan kosmetik dari Korea. Bahkan, ia juga membantu fansite menggelar pameran dan membantu menjualkan foto-foto mereka di Jakarta. Ketika ada event tertentu, keuntungan yang didapatkan Ari bisa mencapai Rp 5 juta per event. Anggap saja ada 2 event K-Pop dalam sebulan, maka Ari bisa mendapatkan Rp 10 juta setiap bulannya. Angka yang lumayan kan?
Manfaatkan Kredivo sebagai modal
Untuk memulai bisnis, memang banyak orang yang maju mundur. Biasanya, hal ini terjadi salah satunya karena modal yang belum cukup. Tapi kamu tak perlu khawatir. Jika kamu belum punya cukup dana untuk memulai bisnismu, manfaatkan saja Pinjaman Tunai Kredivo yang bisa diandalkan! Dengan layanan ini, kamu bisa mencairkan limit yang terdapat di akun Kredivo-mu dalam bentuk dana tunai. Tenang, bunga Kredivo paling rendah kok dibandingkan kredit online lainnya, yaitu hanya sebesar 2,95%. Ditambah lagi, Kredivo sudah terdaftar di OJK sehingga terjamin keamanannya. Tahu gak kalau pinjaman untuk berbisnis termasuk salah satu utrang produktif? Kamu bisa mendulang untung dari utang deh.
Coba deh, download Kredivo sekarang di Google Play Store atau App Store, dan rasakan kemudahannya. Selamat mendulang untung ya, para K-Popers!