kredit macet _ Kredivo

Kredit Macet: Bagaimana Menghindari dan Mengatasinya?

Kucuran pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan memang memberi kemudahan untuk membeli barang atau memenuhi kebutuhan. Sayangnya, kemudahan tersebut kerap membuat orang terlena, sehingga kurang bijak dalam menggunakannya. Masih banyak yang menjadikan kredit sebagai uang tambahan, bukan sebagai pinjaman yang wajib dibayar kembali di kemudian hari.

Setelah utang menumpuk, barulah debitur kewalahan untuk melunasi pinjaman beserta bunga yang dikenakan. Bahkan seringkali terjadi kredit macet karena dana yang dimiliki gak cukup untuk membayar semua utang tersebut. Lalu, bagaimana caranya supaya kamu bisa terhindar dari kredit macet?

Gunakan utang untuk kebutuhan produktif

Sebelum mengajukan pinjaman, tanyakan terlebih dahulu pada dirimu, apakah utang tersebut akan membantumu menghasilkan uang di masa depan? Jika ya, maka utang tersebut masuk ke dalam utang produktif. Misalnya kamu seorang desainer grafis yang mau kredit laptop dengan spesifikasi lebih canggih untuk menunjang pekerjaanmu, maka sah-sah saja berutang selama jumlah cicilannya masih masuk ke dalam bujetmu. Bersikaplah bijaksana sebelum mengajukan kredit, jangan sampai kamu terlilit utang yang tidak menghasilkan apapun.

Pinjam sesuai kemampuan

Setelah itu, pertimbangkan juga kemampuanmu dalam membayar. Mengingat masih banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi, pastikan jumlah cicilan yang harus kamu bayar per bulannya tidak melebihi 30% total pendapatanmu saat ini. Dengan begitu, rasio utangmu masih dalam batas aman, kamu pun tak akan sengsara dalam memenuhi sehari-hari, dan terlindungi dari risiko kredit macet yang disebabkan oleh ketidaksanggupan dalam membayar.

Jangan menunda kewajiban untuk mencicil

Mungkin kamu pernah merasa malas untuk membayar cicilan karena dana yang dimiliki dipakai untuk memenuhi kebutuhan lain. Hati-hati, jika terus berlanjut, kemalasan tersebut bisa berubah jadi petaka. Sebab, setiap lembaga finansial akan mengenakan denda dan tambahan bunga untuk debitur yang tidak melakukan pembayaran tepat waktu. Nilai cicilan yang harus dibayar di bulan berikutnya akan terus melonjak sehingga akhirnya mengalami kredit macet.

Baca Juga:  Gaya Hidup Tinggi Bikin Boros? Simak Tips Smart Ini Agar Bisa Hemat 

Langkah di atas bisa digunakan untuk menghindari terjadinya kredit macet. Namun, bagaimana jika kondisi kredit macet terlanjur menghampiri? Tak perlu panik, apalagi sampai menghindari pihak lembaga kredit karena itu hanya akan menambah masalah. Untuk mengatasinya, kamu bisa coba lakukan beberapa hal berikut.

Ketahui total utang tertunggak

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengetahui total tagihan yang belum terbayarkan. Jika kamu punya beberapa utang sekaligus, pastikan untuk menghitung total utang secara teliti. Perhatikan juga besaran bunga yang dikenakan untuk masing-masing utang, serta biaya tambahan lain seperti denda keterlambatan atau biaya administrasi. Kalau kamu masih punya dana simpanan untuk mulai melunasi utang, kamu bisa gunakan metode minimum payment untuk sementara, dan langsung melunasi sisa tunggakan supaya gak terlalu lama menimbun utang. Sebab, terlalu sering membayar dengan minimum payment gak akan membantu kamu untuk bisa terbebas dari utang lebih cepat.

Kurangi pengeluaran

Mengingat membayar utang saat ini harus diprioritaskan, artinya kamu harus mulai memotong pengeluaran harian lainnya. Tekan setiap pengeluaranmu, sekecil apapun itu. Jika terbiasa menggunakan mobil pribadi untuk mobilisasi ke kantor, kamu bisa mulai gunakan transportasi umum seperti Transjakarta. Kurangi juga biaya konsumsimu dengan membawa bekal setiap hari. Dengan memangkas pengeluaran, sisa dana pengeluaran harianmu bisa dialokasikan untuk membayar utang.

Minta keringanan ke lembaga kredit

Apabila kedua cara di atas belum juga bisa mengatasi kredit macet, maka kamu bisa meminta program keringanan yang biasa diberikan pihak lembaga keuangan kepada para debitur yang kesulitan untuk melunasi sisa utangnya. Biasanya program keringanan tersebut berupa potongan utang atau masa cicilan yang diperpanjang. Namun sebelum mengajukan program keringanan ini, pastikan terlebih dahulu bahwa lembaga kredit tempatmu meminjam memang menyediakan layanan tersebut.

Baca Juga:  Sudahkah Kamu Mengalokasikan Keuangan Bulananmu?

Lebih baik hindari kredit macet

Daripada kamu terlilit utang dan mengalami kredit macet, sebaiknya hindari sebisa mungkin sebelum kamu kesulitan saat mengatasinya. Apalagi transaksi kredit setiap orang akan tercatat dalam BI Checking. Apabila kamu pernah mengalami kredit macet, otomatis nilai kreditmu akan tercatat buruk, dan kesempatanmu untuk mendapatkan kredit lain di kemudian hari pun menjadi lebih kecil karena pihak lembaga kredit menilaimu sebagai nasabah berisiko.

Pilih lembaga kredit dengan bunga yang gak mencekik dan transparan sejak awal, seperti Kredivo misalnya yang bunganya cuma 2,95% per bulan, bahkan lebih kecil hingga 50% dibandingkan lembaga kredit sejenis. Pilihan tenornya pun variatif, mulai dari 3, 6, hingga 12 bulan, sehingga kamu lebih leluasa untuk menentukan masa cicilan sesuai dengan kemampuanmu.

Limit maksimal yang diberikan mencapai Rp 30 juta, dan untuk bisa menikmati layanan cicilan, kamu cukup melakukan pembelanjaan sejumlah Rp 1 juta. Menariknya lagi, kini Kredivo sudah memiliki layanan Pinjaman Tunai, di mana kamu bisa menarik limitmu menjadi dana tunai. Informasi lebih lanjut seputar Kredivo bisa kamu lihat di sini.

Share this article