Nggak Cuma Cinta-cintaan, Drakor Start-Up Juga Bisa Jadi Ladang Pelajaran untuk Berbisnis

Banyak sekali orang-orang yang menganggap kalau drama korea yang ramai akhir-akhir ini isinya cuma cinta-cintaan aja, bikin orang baper dan gak ada manfaatnya. Padahal, lebih dari itu, drama korea juga menyuguhkan pengetahuan yang seimbang dengan cinta-cintaan yang disuguhkan.

Salah satunya film Start-Up yang lagi ramai akhir-akhir ini. Untuk yang masih belum tahu film ini, Kredimin kasih tau garis besarnya aja, ya. Start-Up menceritakan keinginan sekelompok anak muda yang ingin mencapai kesuksesan dalam startup (perusahaan rintisan). Dalam mencapai kesuksesan, banyak hal dilewati seperti perjalanan berbatu, permasalahan percintaan di masa lalu dan saat ini, keluarga, hingga pertemanan.

Nah, yang ramai di media sosial tentang drakor ini adalah adanya perpecahan 2 kubu yang memperebutkan hati seorang Seo Dal-Mi, yaitu Han Ji Pyeong dan Nam Do San. Padahal, banyak hal yang disajikan Start-Up selain cinta segitiga, mulai dari pengetahuan dasar mengenai startup bagi kaum awam, inovasi-inovasi bidang teknologi, dan kondisi awal perusahaan rintisan yang dikonfirmasi orang Silicon Valley.

Oleh karena itu, perjalanan bisnis dalam film ini patut dijabarkan poin pentingnya untuk pelajar para penggiat bisnis di Indonesia. Apa saja pelajaran bisnis yang bisa didapat dari film ini? Mari simak ulasan berikut.

Gelar Bukan Penghalang

Seo Dal-Mi adalah salah satu tokoh utama dalam serial Start-Up, ia diceritakan sebagai wanita yang tidak memiliki pendidikan tinggi, hanya lulus SMA karena keterbatasan biaya. Dengan keterbatasannya ini, ia mengikuti program pendanaan di perusahaan besar, Sandbox. Dal-Mi bertekad untuk memenangkan program pendanaan tersebut sehingga ia tidak menyerah dengan situasi apapun, dan mau belajar dari siapapun. 

Hingga akhirnya, Dal-Mi dan Do San berhasil masuk ke tahap selanjutnya, lalu Do-san sebagai developer harus memilih seorang CEO dan pilihannya jatuh kepada Dal-mi. Dal Mi mampu bersaing dengan lulusan Universitas ternama. Terbukti pula ia memenangkan Sandbox’s Demo Day dan terpilih jadi CEO di program Hackathon Sandbox.

Baca Juga:  Fakta Menarik Seputar Olimpiade Tokyo 2020 yang Diselenggarakan di Tengah Pandemi

Dari cerita ini kamu harus belajar, bahwa gelar bukanlah penghalang kamu untuk terus mengejar mimpi, berinovasi dan berkarya. Teruslah bekerja keras, lawan semua penghalang, dan terus belajar untuk mengejar mimpi kamu.

Pintar Melihat Peluang Bisnis

Yang pertama adalah pintar melihat peluang bisnis. Ji Pyeong yang digambarkan sebagai sosok investor muda yang sudah mengerti saham saat ia masih berada di bangku sekolah. Dalam menginvestasikan sahamnya, ia tidak asal sembarang memberikannya, perlu ada proposal perusahaan rintisan yang jelas dan dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaannya.

Dalam membangun bisnis, kamu juga harus pintar melihat peluang bisnis seperti Ji Pyeong, contohnya kalau kamu membangun bisnis yang sedang naik daun, jangan sampai melupakan rencana bisnis jangka panjang. Karena biasanya memulai bisnis sesuai tren tidak berlangsung lama dikarenakan sudah mulai ditinggalkan atau sudah terganti dengan tren yang baru. 

Rancang Strategi yang Jelas

Nam Do San digambarkan sebagai sosok orang yang cerdas dalam urusan teknologi, dan memiliki perusahaan sendiri bernama Samsan Tech yang sudah berdiri tiga tahun lamanya namun tidak kunjung menghasilkan keuntungan. Hal ini disebabkan karena mereka bertiga hanya fokus dengan program AI (artificial intelligence) yang mereka ciptakan saja dan tidak membuat rancangan rencana bisnis yang jelas.

Oleh karena itu, dalam membangun bisnis kamu juga harus mempersiapkan strategi pemasaran yang baik agar produk tersebut bisa berkembang. Jangan hanya bermodalkan produk yang dapat dijual saja. Apalagi bila memerlukan investor, strategi agar produk kamu bisa diterima dan dinikmati oleh orang banyak merupakan salah satu pertimbangan penting bagi investor dalam memberikan modalnya.

Cari Tim yang Memiliki Satu Visi

Mungkin ini adalah part yang cukup sulit ketika menjalani sebuah bisnis. Sebab, fondasi tim yang kuat merupakan modal utama membangun bisnis. Jadi, kamu tidak bisa membangun bisnis sendirian dan harus mencari orang yang tepat untuk mencapai visi dan misi bisnis tersebut. 

Baca Juga:  Sekarang Kamu Bisa Belanja Pakai Kredivo di Outlet Brand MAP

Membangun sikap saling percaya melalui komunikasi yang baik, menerima pendapat dan mencari solusi bersama merupakan langkah awal dalam pembentukan fondasi tim. Karena kedepannya akan banyak perbedaan pendapat dan kesalahpahaman yang harus dilalui selama bisnis berjalan. 

Jangan Mudah Percaya

Ada salah satu adegan film ini, dimana Do San mengundang beberapa investor untuk mempresentasikan bisnisnya. Saat itu ia hampir kecolongan ide bisnisnya dicuri oleh tim yang mengaku sebagai investor dan belum melakukan perjanjian bisnis. 

Belajar dari kisah ini, janganlah mudah percaya dengan orang lain dan hindari memberi ide bisnis pada siapapun yang tidak terlibat pada bisnis kamu. Karena bisa saja ide yang kamu ciptakan bisa diambil dan dieksekusi oleh orang lain sebelum kamu mulai bisnis. Bangun kepercayaan pada tim yang ikut membantu dalam merintis usaha.

Cari Mentor yang Tepat

Jika baru terjun ke dunia bisnis, jangan langsung jumawa, kamu  juga membutuhkan seorang mentor. Tugas mentor di sini adalah membantu kamu untuk berkembang sebagai seorang pengusaha. Jadi, carilah mentor yang tegas, kritis, tetapi juga dapat diandalkan dan peduli terhadap tim.

Salah satu mentor ideal yang bisa ditiru dalam film ini adalah Ji Pyeong. Dia kerap memberikan kritik pada Dal Mi dan tim, tetapi kritik tersebut diberikan bukan karena ia ingin menjatuhkan melainkan karena dia peduli dan bertekad untuk membuat Samsan Tech berkembang.

Share this article