Kalau kamu adalah first jobber, masih muda, dan bingung mau mengalokasikan gaji kamu, biasanya tipe-tipe orang seperti sudah menghabiskan untuk hobinya, ada yang belanja fashion, belanja gadget, jalan-jalan atau ada yang menginvestasikannya ke bisnis atau jajan saham yang lagi ramai saat ini.
Namun satu yang pasti, yaitu tidak memiliki tujuan finansial. Anggaplah kamu sudah mendapat cuan di investasi atau bisnis kamu, tapi kalau tidak memiliki tujuan yang pasti, semua uang yang kamu dapatkan bisa habis entah kemana. Mau nyewa financial planner, tapi buat nyenengin diri sendiri dan keluarga saja belum cukup.
Nah, biar keuangan kamu tertata dan uang yang kamu keluarkan bisa berfaedah, Kredimin bakal kasih tahu kamu pedoman sederhana melakukan financial planning untuk diri sendiri.
Apa itu Financial Planning?
Sebelum mengetahui lebih jauh, pertama-tama kamu harus tahu dulu, apa sih financial planning itu? Kalau diibaratkan kamu ingin pergi liburan, kamu harus tahu ingin pergi kemana, naik kendaraan apa, lewat mana dan lain sebagainya. Begitu pula financial planning, kamu harus tahu apa goal kamu, bagaimana keadaan keuangan kamu sekarang dan bagaimana mengkondisikannya.
Goal orang pun berbeda-beda, ada yang ingin menjadi businessman, ada yang ingin punya gedung, ada yang ingin punya kos-kosan, atau bahkan hanya ingin hidup sederhana saja. Kamu bebas menentukan goal kamu sendiri, karena kamu yang menjalani hidupmu dan kamu yang menentukan tujuannya.
Nah, yang bahaya ketika kamu tidak memiliki goal tersebut. Kembali lagi ke analogi jalan-jalan, ketika kamu tidak memiliki goal, sama saja kamu sudah siap pergi jalan-jalan tapi tidak memiliki tujuan. Alhasil, kamu hanya menghabiskan waktu di jalan saja.
Langsung saja, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah;
1. Menentukan Tujuan
Pertama-tama kamu harus menentukan tujuan keuanganmu terlebih dahulu. Menentukan tujuan juga harus dibagi 3 macam, yaitu:
- Jangka pendek
- Jangka menengah
- Jangka panjang
Jangka pendek, biasanya tujuan ini bisa diraih dalam waktu bulanan atau maksimal satu tahun saja. Misalnya, kamu mau beli HP baru, ingin pergi nonton konser di Jepang (ehm, kalau udah gak corona, ya), atau ingin membeli laptop baru. Biasanya tujuan jangka pendek kayak gini bisa kamu atasi pakai Kredivo yang bisa kamu jadiin andalan untuk beli barang idaman tanpa harus ngeluarin kocek dalam-dalam. Gapapa, dicicil aja, asalkan sesuai kemampuan dan masih bisa punya tabungan.
Jangka waktu menengah, di sini tujuan orang sudah mulai bervariasi, karena tujuan ini biasanya diraih dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan. Ada yang ingin naik haji, ada yang ingin buka coffee shop sendiri, ada yang ingin sekolah S2, atau ada juga yang ingin dana pernikahannya sudah siap, walaupun belum tahu siapa jodohnya.
Jangka panjang. Ini lebih bervariasi lagi, sebab tujuan ini bisa saja diraih dalam waktu 20, 30 atau 40 tahun ke depan. Ada yang ingin punya rumah di kampung dan punya ternak lele 50 kolam di belakang rumah, ada yang ingin punya dana pensiun, ada yang menyiapkan tabungan pendidikan anak dan lain sebagainya.
2. Mengetahui Kondisi Keuangan
Setelah kamu sudah tahu tujuan jangka pendek, menengah dan panjang, sekarang saatnya kamu melihat kondisi keuangan kamu sekarang. Bagaimana keadaan keuangan kamu? Masih bisa menabung? Kalau bisa, teruskan sampai tujuan kamu tercapai satu persatu. Jika tidak, cobalah untuk mendapatkan pendapatan tambahan atau mengurangi berbagai macam biaya konsumtif setiap bulannya.
Selain itu, persiapkan juga dana darurat serta asuransi untuk berjaga-jaga jika di masa depan ada keadaan darurat yang beresiko menghabiskan uang tabungan kamu. Memang, tidak ada yang tahu seberapa besar resiko yang akan kita hadapi di masa depan, bisa saja asuransi dan dana darurat tidak bisa meng-cover semuanya, namun dengan cara ini kamu bisa meminimalisir pengeluaran besar di masa yang akan datang.
Jadi, inti dari poin ke dua adalah lihat kondisi keuangan, buat keadaan keuangan surplus atau bisa menyisihkan tabungan untuk menabung demi tujuan dan miliki dana darurat serta asuransi agar di masa depan terhindar dari pengeluaran yang besar ketika ada dalam situasi darurat.
3. Mengondisikannya
Mengondisikan di sini adalah menyesuaikan tujuan finansial kita dengan kondisi kita saat ini. Ibaratnya, kalau goal kita di sana, kita ada di mana? Seberapa jauh dari goal kita? Tentunya secara penerapannya akan berbeda setiap orang.
Mengondisikan juga bisa berarti memilih prioritas, mengontrol resiko, mengukur besaran pendapatan. Ibarat kita bawa kendaraan, kita sesuaikan kapan bisa ngebut, kapan jalan santai, kapan harus pelan-pelan, dan yang paling penting jangan sampai salah jalan. Good luck!